Cari

Bendungan Limbah Vale Roboh, Ratusan Orang Hilang

Wilayah yang terkena dampak dari robohnya bendungan limbah milik perusahaan tambang Brasil, Vale, Foto: mining.com

 

Sedikitnya 34 orang tewas dan ratusan lainnya hilang setelah sebuah bendungan milik perusahaan raksasa pertambangan Vale di negara bagian Minas Gerais Brasil roboh pada Jumat, 25 Januari 2019 sore, waktu setempat. 

Dinas kebakaran nasional setempat mengatakan, sebanyak 46 orang berhasil diselamatkan pada Sabtu, 26 Januari 2019 pagi, waktu setempat. Dari jumlah tersebut, 23 orang di antaranya cedera dan segera dilarikan ke rumah sakit daerah.

Perusahaan tersebut mencatat, setidaknya 252 pekerja Vale diperkirakan hilang, sementara sejumlah warga lokal belum diketahui keberadaannya.

Para petugas pertahanan sipil mengatakan ada harapan bahwa sejumlah orang selamat karena para petugas dengan menggunakan helikopter telah menemukan beberapa tempat yang disinyalir sebagai tempat penampungan.

Namun, para petugas penyelamat harus menangguhkan operasi penyelamatan para korban karena hujan mulai turun di Brumadinho, Minas Gerais.

Atas peristiwa ini, Badan Perlindungan Lingkungan Brazil, Ibama, telah mengenai denda awal terhadap perusahaan tambang Vale senilai 250 juta real atau sekitar Rp 933 miliar.Pemerintah Brasil berjanji untuk menyelidiki kasus ini.

Presiden Jair Bolsonaro dan Gubernur Negara Bagian Minas Gerais Romeu Zema pada Sabtu pagi, waktu setempat, terbang ke wilayah bencana dan berjanji akan mengerahkan bantuan serta berbagai sumber daya untuk membantu pemulihan wilayah.

Untuk diketahui, pada November 2015, sebuah bandungan limbah pertambangan juga roboh di Mariana, Minas Gerais. Peristiwa itu menewaskan 19 orang dan menyebabkan kerusakan serius pada lingkungan dan ekonomi. Insiden itu dianggap sebagai bencana lingkungan terburuk dalam sejarah Brasil.

Terkait ambruknya bendungan milik perusahaan tambang Vale, pada Sabtu, 26 Januari 2019 waktu setempat, Turki menyampaikan belasungkawa.

"Kami sedih saat mendengar bahwa banyak orang kehilangan nyawa mereka dan banyak lagi masih belum ditemukan setelah jebolnya bendungan di Kota Kecil Brumadinho, Brasil," kata Kementerian Luar Negeri Turki di dalam satu pernyataan, sebagai dikutip Anadolu, Ahad pagi.

Perusahaan Vale mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa limbah tambang dari bendungan tersebut telah mencapai beberapa permukiman dan upaya pengungsian sedang dilakukan.

Berita Selanjutnya
Pemprov Bengkulu Akan Beri Bantuan ke 11 Perpustakaan Sekolah
Berita Sebelumnya
Mendikbud Targetkan 2023 Tidak Ada Lagi Guru Honorer

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar