Cari

Kota Palu Terapkan Pendidikan Mitigasi Bencana Mulai Tahun Ajaran Baru

Ilustrasi suasana kelas, Foto: Pixabay

 

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu akan memberikan pendidikan mitigasi bencana mulai awal tahun ajaran 2019/2020 kepada seluruh peserta didik mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK, SD sampai SLTA. Penyusunan materi mitigasi ini melibatkan ahli kebencanaan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

"Saat ini tim penyusun terus menyempurnakan materi pendidikan mitigasi bencananya dan kami juga berkonsultasi dengan para penggiat bencana yang masih berada di Kota Palu," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu Ansyar Sutiadi di Palu, Jumat, 25 Januari 2019.

Ansyar menjelaskan, kini pihaknya sedang mematangkan materi mitigasi bencana yang disusun sejak tiga bulan lalu dengan melibatkan ahli kebencanaan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Nantinya, kata Ansyar melanjutkan, para pegiat kebencanaan tersebut akan memberi pembekalan kepada sedikitnya 1.000 tenaga pendidik mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.

Dalam pembekalan itu, Ansyar menjelaskan, para peserta didik akan diberi materi mengenai pendidikan mitigasi bencana secara teori dan praktek berdasarkan jenjang pendidikan peserta didik.

"Jadi nanti pendidikan mitigasi bencana ini akan kita masukkan dalam kurikulum pendidikan namun tidak sebagai mata pelajaran. Sekitar 10-15 menit sebelum mata pelajaran dimulai, peserta didik akan diberi pendidikan mitigasi bencana dulu," kata Ansyar.

Selain pendidikan mitigasi bencana berupa teori di dalam ruang belajar, Ansyar melanjutkan, para peserta didik juga akan dibekali pendidikan mitigasi bencana berupa simulasi di luar kelas yakni melalui ekstrakurikuler.

"Kita memanfaatkan jam ekstrakurikuler. Semua peserta didik yang masuk di seluruh organisasi ekstrakurikuler akan diberi pendidikan mitigasi bencana berupa simulasi. Jadi di jam ekstrakurikuler itu mereka akan melakukan simulasi mitigasi bencana," ujar Ansyar.

Pihanya berharap, pendidikan mitigasi bencana tersebut efektif dan dapat meningkatkan kewaspadaan peserta didik terhadap bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

Berita Selanjutnya
Karang Taruna Wadah Perkuat Semangat Kebangsaan dan Kebhinnekaan
Berita Sebelumnya
Luncurkan Bus Sekolah, Bima: Ringankan Ongkos Siswa Tidak Mampu

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar