Cari

Pemprov Jateng Bangun Sekolah Tahan Gempa di NTB dari Iuran SMA/SMK Rp 5,1 Miliar

Ilustrasi pembangunan sekolah tahan gempa di NTB, Foto: Pixabay

 

Iuran bantuan dari seluruh SMA dan SMK di Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 5,1 miliar untuk korban gempa di Nusa Tenggara Barat digunakan untuk membangun gedung sekolah tahan gempa. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membantu pembangunannya di Sekolah Dasar di Sesait Kayangan, Kabupaten Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Ini adalah bentuk persaudaraan antara Jateng dan NTB. Sekolah yang dibangun merupakan bentuk tanda cinta masyarakat Jateng kepada masyarakat NTB," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menemui Gubernur NTB Zulkieflimansyah di kantor gubernur setempat, Kamis, 24 Januari 2019.

Berdasarkan siaran pers, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa dana pembangunan gedung sekolah yang tahan gempa itu berasal dari iuran seluruh SMA dan SMK di Jateng.

Selain membangun SD, Pemprov Jateng juga membantu membangun masjid dan saluran air di lokasi terdampak gempa bumi di NTB. Ganjar menjelaskan, pembangunan sekolah dan masjid tersebut juga melibatkan sejumlah insinyur dari Keluarga Besar Universitas Gajahmada (Kagama), bahkan desain sekolah dan masjid tersebut dirancang sebagai bangunan yang tahan gempa.

"Semoga bantuan yang kecil ini bisa bermanfaat sekaligus mempererat persaudaraan," ujar Ganjar menjelaskan.

Atas bantuan ini, Gubernur NTB Zulkieflimansyah berterima kasih kepada masyarakat Jateng atas bantuan serta perhatian terhadap warga terdampak gempa di NTB.

"Solidaritas seperti ini yang patut kita contoh dan kita jaga. Contoh baik ini akan menentukan banyak hal di masyarakat," kata Zulkieflimansyah.

Dalam kunjungan ke NTB, Ganjar yang ditemani istri, Siti Atiqoh, sempat bertukar cenderamata dengan Gubernur Zulkielimansyah beserta istrinya. Dalam penyerahan bantuan tersebut, turut hadir mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jateng, Gatot Bambang Hastowo, dan Pelaksana Tugas Dinas Pendidikan Provinsi Jateng Sulistyo.

"Jumlah bantuan yang terkumpul sebanyak Rp5,1 miliar. Itu berasal dari siswa-siswi, karyawan, dan guru seluruh SMK/SMA se-Jateng dengan iurannya mulai Rp1.000, ada yang Rp5.000 dan beragam, yang jelas sukarela dan tidak mengikat," ujar Gatot.

Gatot mengatakan, pengumpulan iuran dan penyerahan bantuan kepada masyarakat NTB sebagai bagian dari proses pendidikan.

"Ada tujuan untuk pembentukan karakter terhadap anak, kami sedang menanamkan nilai peduli terhadap sesama. Ternyata gotong royong seperti ini akan terasa ringan," kata Gatot menambahkan.

Berita Selanjutnya
Terbakar, MTSN 1 Pesisir Selatan Ajukan Dana Rp 2 Miliar untuk Renovasi
Berita Sebelumnya
PGRI Minta Pemerintah Prioritaskan Guru Honorer Senior

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar