Cari

Kemendikdasmen Apresiasi 56 Pemenang Lomba Konten Pembelajaran Interaktif, Sebanyak 219 Konten Sumber Belajar Dapat Diiakses Melalui IFP


Kemendikdasmen Apresiasi 56 Pemenang Lomba Konten Pembelajaran Interaktif, Sebanyak 219 Konten Sumber Belajar Dapat Diiakses Melalui IFP 

Schoolmedia Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) lakukan percepatan digitalisasi pembelajaran di jenjang PAUD, sejalan dengan visi "Pendidikan Bermutu untuk Semua." Langkah strategis ini diimplementasi dengan pemberian apresiasi kepada 56 pemenang Lomba Konten Pembelajaran Digital Interaktif, sekaligus penegasan ketersediaan 219 konten pembelajaran siap pakai yang kini dapat diakses oleh seluruh satuan PAUD melalui Platform Ruang Murid Rumah Pendidikan.

Transformasi digital di jenjang PAUD ini merupakan tindak lanjut langsung dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025, yang memprioritaskan percepatan pembangunan dan revitalisasi satuan pendidikan, termasuk digitalisasi di semua jenjang. Fokus utama Direktorat PAUD adalah penyediaan infrastruktur canggih, berupa perangkat Interactive Flat Panel (IFP), dan pengayaan sumber belajar digital yang bermutu.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto Ph.D, dalam sambutannya saat pemberian apresiasi, menegaskan pentingnya ketersediaan sumber belajar digital yang aman dan inklusif.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap para pemenang. Konten-konten ini selanjutnya akan diunggah ke Ruang Murid Rumah Pendidikan dan dapat diakses oleh seluruh guru ataupun masyarakat luas,” ujar Gogot.

Ia berharap konten-konten digital interaktif bermutu ini akan menjadi sumber belajar yang aman, inklusif, serta selaras dengan kurikulum dan tahapan perkembangan anak.

“Kami mengapresiasi 56 konten terbaik karya pemenang yang akan memperkaya ekosistem digital. Lomba Konten Pembelajaran Digital Interaktif Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat PAUD berhasil menjaring respons yang luar biasa dari komunitas,” ujarnya 

Sebanyak 636 konten digital—dalam bentuk buku digital interaktif, video interaktif, dan gim edukasi—masuk ke meja panitia. Karya-karya tersebut berasal dari beragam kalangan, mulai dari guru dan tenaga kependidikan lintas jenjang, mahasiswa, dosen, ibu rumah tangga, hingga profesi lain seperti penulis dan konten kreator, yang tersebar dari Aceh hingga Papua Barat Daya.

Berdasarkan hasil seleksi administrasi dan substansi yang ketat, terpilihlah 56 pemenang yang terdiri atas Juara Umum (1, 2, 3), Juara Favorit untuk Buku Digital Interaktif dan Video Interaktif, Juara Gim Edukasi, dan 50 Juara Inspiratif. Konten-konten terbaik ini dianggap telah siap memenuhi standar format dan substansi untuk diintegrasikan ke dalam Ruang Murid Rumah Pendidikan.

Direktur PAUD, Dr. Nia Nurhasanah M.Pd, mengatakan bahwa pelibatan komunitas melalui lomba adalah mekanisme penjaminan mutu dan kurasi konten yang efektif.

“56 Juara konten digital interaktif ini merupakan konten-konten yang terbaik dan telah siap masuk ke Platform Ruang Murid Rumah Pendidikan,” kata Dr. Nia. 

Ia menambahkan, semakin banyak konten digital interaktif yang tersedia, semakin banyak variasi sumber belajar yang dapat dimanfaatkan di kelas melalui perangkat teknologi, seperti IFP, sehingga mutu pembelajaran diharapkan terus meningkat.

Jembatan Akses ke 219 Sumber Belajar

Kunci sukses digitalisasi, menurut Direktorat PAUD, terletak pada ketersediaan infrastruktur dan konten yang memadai. Direktorat PAUD telah menargetkan penyaluran bantuan perangkat IFP ke sebanyak 64.191 satuan PAUD terpilih di seluruh Indonesia. 

Perangkat IFP berfungsi sebagai papan interaktif digital yang diharapkan mampu mengubah suasana belajar yang konvensional menjadi lebih dinamis, interaktif, dan relevan dengan karakteristik anak-anak digital native.

Lebih dari sekadar perangkat keras, Dr. Nia Nurhasanah menegaskan bahwa IFP adalah jembatan akses menuju ekosistem konten digital yang telah disiapkan secara khusus.

“Saat ini telah tersedia 219 konten pembelajaran digital interaktif PAUD yang dapat diakses melalui Platform Ruang Murid Rumah Pendidikan,” ungkap Dr. Nia. Konten-konten ini, mencakup buku digital interaktif, video interaktif, dan gim edukasi, dirancang untuk menstimulasi seluruh aspek perkembangan anak, mulai dari kognitif, bahasa, sosial emosional, hingga motorik. 

Ketersediaan konten yang terpusat ini diharapkan dapat memberikan bahan ajar yang terstruktur dan bermakna bagi guru PAUD, tanpa terhalang keterbatasan geografis.

Platform Ruang Murid, sebagai bank konten digital Kemendikdasmen, memungkinkan pendidik untuk mengintegrasikan materi ajar langsung ke dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari menggunakan IFP. Fitur interaktif perangkat ini memungkinkan anak-anak untuk terlibat aktif dengan materi—menyentuh, menggeser, menggambar, dan merespons—sehingga meningkatkan keterlibatan (engagement) dan motivasi belajar secara signifikan.

Kompetensi Pendidik Berbasis TPACK

Direktorat PAUD menyadari bahwa penyediaan perangkat dan konten saja tidaklah cukup. Kunci keberhasilan implementasi digitalisasi terletak pada kompetensi pendidik dalam memanfaatkan teknologi secara efektif.

Untuk itu, selain mengundang 56 pemenang, kegiatan Workshop Media Pembelajaran Interaktif juga mengundang 150 peserta lomba lainnya yang konten digitalnya dinilai menarik namun memerlukan penyempurnaan format. Direktur PAUD berjanji akan melakukan penyempurnaan konten-konten digital interaktif ini agar dapat masuk ke Rumah Pendidikan, yang akan memperkaya variasi sumber belajar yang sudah ada.

Dr. Nia Nurhasanah menekankan pentingnya filosofi Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) sebagai panduan integrasi teknologi dalam pembelajaran. 

Menurutnya, pengajaran yang efektif menggunakan teknologi bukan hanya sekadar mengetahui cara mengoperasikan IFP, tetapi bagaimana IFP (Teknologi), konten digital interaktif (Konten), dan kompetensi pedagogi pendidik saling berinteraksi untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.

“Agar pendidik memiliki panduan yang jelas, perlu disusun modul ajar berbasis TPACK,” tegasnya. Modul ajar ini akan membantu pendidik secara sistematis menganalisis kesesuaian materi, strategi pedagogis yang tepat, serta pemanfaatan IFP secara optimal. Targetnya adalah menciptakan pembelajaran yang tidak sekadar menggunakan teknologi, namun memberikan pengalaman yang memperkuat pemahaman konseptual anak usia dini.

Dengan menyinergikan penyediaan infrastruktur (IFP), pengayaan konten (219 konten dan hasil lomba), serta penguatan kompetensi pendidik melalui pelatihan TPACK, Direktorat PAUD optimistis bahwa upaya digitalisasi ini akan berhasil mewujudkan pendidikan yang bermutu,inklusif, dan menyenangkan bagi seluruh anak usia dini di Indonesia.

Penyunting Eko B Harsono



Lipsus Selanjutnya
56 Pemenang Konten Digital Pembelajaran Interaktif Diumumkan, Inovasi Pendidikan Terus Berlanjut
Lipsus Sebelumnya
Malam Apresiasi Bintang Sobat SMP 2025 Lahirkan Duta Pendidikan yang Ramah, Panutan Sebayanya

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar