Cari

Tragedi Sumatera: Korban Jiwa Tembus 604 Tewas 464 Hilang, Pemerintah Fokus Pemulihan Infrastruktur




Tragedi Sumatera: Korban Jiwa Tembus 604 Tewas 464 Hilang, Pemerintah Fokus Pemulihan Infrastruktur

Schoolmedia Jakarta = Bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sebagian besar wilayah Sumatera sejak akhir November 2025 terus menimbulkan duka mendalam. Hingga Senin petang, 1 Desember 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data resmi terbaru yang menunjukkan peningkatan signifikan pada jumlah korban.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatin) BNPB, Abdul Muhari, data terkini yang ter-update mencatat sedikitnya 604 orang meninggal dunia. Angka ini didapatkan dari pembaruan berkala hasil pemantauan intensif oleh tim gabungan di lapangan. Selain itu, korban hilang juga masih sangat tinggi, diperkirakan mencapai 464 orang dan lebih dari 2.702 orang mengalami luka-luka.

Data Dampak Bencana Per 1 Desember 2025 (BNPB)

Bencana ini dipicu oleh curah hujan ekstrem dan keberadaan Ex-Siklon Tropis Senyar, yang diperparah oleh kondisi tanah jenuh air dan kerusakan ekosistem di wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS). Tiga provinsi utama yang paling terdampak adalah Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh.

| Provinsi Terdampak Utama | Korban Meninggal Dunia (Jiwa) | Korban Hilang (Jiwa) | Pengungsi (Jiwa) |

| Sumatera Utara (Sumut) | 166 | 143 | >294.924 |

| Sumatera Barat (Sumbar) | 129 | 118 | >77.918 |

| Aceh | 96 | 75 | >62.000 |

| Total (akumulasi)* | 604 | 464 | >570.000 |

Data total 604 meninggal dan 464 hilang adalah data akumulasi keseluruhan dari BNPB per 1 Desember 2025. Data per provinsi dapat bervariasi karena dinamika pencarian di lapangan.

Jumlah warga yang terdampak langsung secara keseluruhan dilaporkan lebih dari 1,5 juta orang, dengan total pengungsi melebihi 570.000 jiwa. Kerusakan infrastruktur juga masif, mencakup jalan, jembatan, dan fasilitas publik, yang menjadi kendala utama dalam penyaluran bantuan.

Tindakan dan Kunjungan Presiden: Negara Hadir

Menyikapi skala bencana yang luar biasa, Presiden Prabowo Subianto menuntaskan rangkaian kunjungan kerjanya ke wilayah terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada Senin (1/12). Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Negara Hadir dan menekankan bahwa pemulihan infrastruktur dasar dan layanan publik menjadi prioritas utama.

"Kita inventarisir semua kerusakan. Nanti kita atur bagaimana rehabilitasi kembali. Supaya rakyat bisa hidup normal lagi," tutur Presiden setelah meninjau posko pengungsian di Padang Pariaman. Beliau juga memastikan bahwa layanan penting seperti listrik sudah hampir 100% pulih, dan pembenahan saluran air sedang diupayakan.

Operasi Penanganan Darurat dan Logistik

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, dan Polri bekerja sama dalam operasi pencarian dan evakuasi. Pemerintah telah mengirimkan total 11 helikopter TNI dan Basarnas dari Jakarta ke lokasi bencana untuk mempercepat evakuasi dan pengiriman logistik ke daerah yang terisolir.

Kepala BNPB, Suharyanto, menyatakan bahwa penyaluran logistik ditingkatkan dengan metode air drop atau penerjunan dari udara, terutama untuk wilayah yang akses daratnya terputus akibat rusaknya jembatan dan jalan. Bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) mencakup bahan pokok, tenda keluarga, tenda serbaguna, dapur umum lapangan, dan dukungan bahan senilai sekitar Rp4,5 miliar.

Selain itu, dalam upaya mendukung komunikasi darurat, layanan internet satelit Starlink milik Elon Musk juga digratiskan untuk korban bencana di Sumatera hingga akhir Desember 2025, mempermudah koordinasi tim penyelamat dan komunikasi pengungsi.

Fase Pemulihan dan Tanggap Darurat

Meskipun cuaca di beberapa wilayah, seperti Sumatera Barat, dilaporkan mulai membaik karena menjauhnya Ex-Siklon Tropis Senyar, status Tanggap Darurat Bencana masih berlaku. Penanganan di Sumatera Barat bahkan dinilai menunjukkan perkembangan signifikan dan dinilai lebih cepat memasuki fase pemulihan.

Pemerintah daerah bersama Kementerian PUPR fokus menggunakan alat berat, termasuk excavator dan long arm excavator, untuk membersihkan sedimentasi sungai, membuka akses jalan yang tertutup longsor, dan memulihkan saluran irigasi.

Mengingat dampak psikologis bencana, kegiatan sekolah di wilayah terdampak, seperti Sumatera Barat, juga menyesuaikan kondisi darurat. Pemerintah berupaya memastikan penanganan trauma (trauma healing) bagi anak-anak di posko pengungsian terus berjalan.

Tim Schoolmedia 


Berita Selanjutnya
1.009 Sekolah Terdampak Banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Kemendikdasmen Salurkan Dana Darurat Rp 4 Miliar
Berita Sebelumnya
Menko PMK Tinjau dari Udara dan di Darat Bencana Banjir dan Longsor Sumatra

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar